Gigi berdenyut bisa menyerang kapan saja dan di mana saja. Selain mengindikasikan bahwa kurangnya perawatan gigi, gigi berdenyut juga menjadi tanda bahwa kerusakan gigi yang ada bisa jadi cukup parah. Perawatan dini harus dilakukan untuk dapat mencegah sakit gigi menjadi lebih parah, misalnya menjadi infeksi serius atau menjadi komplikasi.
Pernah kah Shanners merasakan gigi berdenyut lalu dibiarkan begitu saja hingga rasa denyutannya menghilang dengan sendirinya? Sebetulnya, hal tersebut bisa jadi malah menunjukkan bahwa ada kemungkinan saraf pada gigi yang tadinya berdenyut sudah mati. Jika seperti itu, perawatan gigi yang lebih kompleks akan dibutuhkan, sehingga gigi pun harus menjalani pemeriksaan.
Kita dapat mengenali penyebab gigi berdenyut, sehingga nantinya akan lebih mudah bila ingin menjalani perawatan dan meredakannya. Untuk itu, yuk kita simak ulasan berikut mengenai penyebab gigi berdenyut.
- Gigi berlubang
Kondisi gigi berlubang menjadi penyebab paling umum gigi berdenyut. Hal tersebut terjadi saat bakteri yang menumpuk pada gigi berkembang biak dengan memakan gula dan pati yang masuk ke mulut. Bakteri tersebut kemudian membentuk plak pada permukaan dan sela-sela gigi. Lapisan enamel gigi pun menjadi terkikis sehingga timbul lubang pada gigi. Gigi berdenyut akibah gigi berlubang bisa terjadi ketika mengonsumsi makanan atau minuman manis.
- Infeksi gigi
Sebagai lanjutan dari gigi berlubang yang tidak diobati dan menjadi lebih parah, gigi dapat mengalami infeksi. Kondisi ini disertai dengan wajah atau mulut yang membengkak. Jika kondisi ini terjadi, ada baiknya Shanners langsung memeriksanya ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan secara cepat dan tepat. Shanners dapat mengunjungi Shan Dental Care untuk mendapatkan penanganan dari dokter gigi yang andal.
- Penyakit gusi
Rada gusi atau gingivitis serta radang jaringan pendukung gigi atau periodontitis merupakan jenis penyakit gusi yang dapat menimbulkan rasa gigi berdenyut. Penyakit gusi ini disebabkan oleh penumpukan plak dan karang gigi.
- Abses gigi
Kondisi ini terjadi ketika sebagian atau seluruh saraf yang ada di dalam gigi mati. Akibatnya, terjadi penumpukan bakteri di ujung akar yang kemudian membentuk kantong berisi nanah. Kantong tersebut terlihat seperti benjolan pada gusi.
- Fraktur gigi
Kondisi di mana gigi mengalami retakan atau terbelah dapat terjadi ketika rahang atau wajah kita terbentur benda keras, atau digunakan untuk menggigit paksa sesuatu yang keras. Gigi retak ini dapat menjadi lebih parah seiring bertambahnya usia. Gigi yang retak ini memiliki celah yang dapat dilewati oleh bakteri atau partikel makanan, sehingga dapat menimbulkan rasa berdenyut pada gigi.
Gigi yang berdenyut dapat diatasi dengan mengonsumsi obat pereda nyeri. Selain itu, terdapat beberapa cara lainnya seperti membersihkan gigi dari sisa makanan, menggunakan dental floss, dan mengompres area gigi yang sakit. Meski begitu, penanganan tersebut hanyalah bersifat sementara dan gigi bisa jadi akan sakit kembali di kemudian hari. Ada baiknya Shanners untuk segera berkonsultasi dan mendapatkan penanganan dari dokter gigi. Untuk bertemu dengan dokter gigi yang tepat, Shanners dapat mengunjungi Shan Dental Care Inpres dan Shan Dental Care Condet serta melakukan reservasi di sini.